Manajemen Kangen


Gak! Ini gak ada hubungannya ama Kangen Band. Please deh…

Belum lama ini sewaktu di kantor dan gue kebetulan lagi mau ke WC, biasalah…”Stasia, ada bacaan ndak?” (Stasia adalah colleague gue yang cantik dan baik hati, kerjaannya monitoring competitor klien gue) dan dapetlah gue satu majalah dari dia.

Di majalah itu, setelah membalik-balik halamannya ada satu artikel yang nggelitik untuk gue komentarin. To be precise, bukan artikelnya yang mau gue komentarin. Tapi, ada satu kata di artikel itu yang buat gue, nohok banget. “Manajemen Kangen”.

Baru-baru ini gue baru menyadari kalo kadang rasa kangen itu gak selamanya baik. It’s like this following terms :

…Apapun yang berlebihan gak pernah baik…

Kangen is a good thing actually. Sampe satu titik, kadang rasa kangen kita bisa menyiksa diri kita sendiri dan orang yang kita kangenin.

In my case, sometime I just can’t help it. You see, it’s so typical of me and am sure most of my good friends knows that. They know, if I have someone special by my side, my face would be glowing like the moon. My mood becomes unbelievably happy. All of my thoughts are flowing like a river. In short….I’m becoming a whole different person.

But, I do realize that with my “kangen” feeling sometime am becoming a very clingy person. That’s what am talking about, rasa kangen bisa menyiksa diri kita sendiri dan orang kita kangenin. Entah karena kita jadi orang yang clingy atau jadi orang yang sering sms nanyain dia dimana tapi, begitu gak dapet kabar ato respond dari dia…eh kitanya kebat-kebit. Hehehehe…..gosh it’s so me. See…when it comes to that akhirnya kita jadi menyiksa diri kita sendiri.

Pada kenyataannya setelah dipikirkan, kangen tuh gak seharusnya menyiksa koq. Hari gini udah ada handphone, guys. SMS, telpon, MMS, video call (khusus yang mampu …hehehehe). So, banyak lah caranya.

Untuk yang dikangenin, alangkah baiknya, kalo respon yang setimpal diberikan ke pasangannya. I know sometime it’s irritating facing someone who is clingy and dependant to you all the time. But, let’s see, perhaps she/he really misses you that much. Better she/he do that to you regularly rather than she/he do it with someone else kan?

I don’t know whether it’s true or not…but it shows how much she/he loves you.

Yah, at certain point we do need to manage our “KANGEN” feeling in the end. Jangan sampe hal itu malah jadi back-fire buat kita kan?

But, believe me, there’s nothing wrong about this whole “KANGEN” thing.

Kangen-tapi-gak-berani-dan-gak-ngerti-cara-bilangnya!