Attention! Cuddle Bear


Agak gak nyambung ya dengan judul tapi....I guess you'll know what am trying to say.

Seringkali gue ngerasa takut terhadap segala bentuk perhatian dan rasa sayang yang gue tunjukkin towards my spouse.

Takut kalo dia someday, someway ngerasa kalo perhatian yang gue kasih terlalu over. Walaupun in my defense, semata-mata gue berbuat itu karena yaaa....emang gue sayang banget ama dia. No other reason. Saking sayangnya...it's like that you don't want to be separated from your love one even for a while.

Mungkin that's my biggest weakness when it comes to a relationship. Sometimes I tends to be attention freak. :)
Sebenernya sih, as long as I know where my spouse is; as long as the communication runs smoothly, continuous and intensively; as long as my spouse is willing to share setiap aspek dalam hidupnya...then I shouldn't be such an attention freak. Tapi, this bad habit of mine reduce gradually within time since someone said something that made me believe kalo ternyata masih ada orang yang bener-bener bisa memegang kata-katanya saat awal pertemuan gue dengan dia.

Balik lagi, tidak ada niat untuk membuat siapapun terutama orang yang gue sayang untuk merasa suffocating dengan segala bentuk perhatian yang gue kasih.
Apa yang gue lakuin, hanya semata-mata untuk bilang "I love you for good". Nothing more, nothing less. People just have different way of showing their attention...and if I'm being so spoiled like a child that is so happy when he get presents,....that's just the way it is of showing how much I love you.

True To Your Heart



A best friend of mine, sebutlah namanya Ng, recently got back with her ex. Jujur aja nih, gue gak terlalu seneng about this.
Mungkin karena gue ngerasa kalo her ex bukanlah orang yang tepat untuk Ng. Let’s just say, that the efforts akan lebih banyak dateng dari Ng untuk keeping up with the relationship.

Tapi, gue gak bisa dan gak boleh ngelarang dia. Apa yang bisa gue lakukan cuman bisa memaparkan semua resiko yang mungkin muncul jika dia terus memilih untuk meneruskan hubungan dengan si mantan. Terlepas dari dia mendengar atau gak, setidaknya gue udah bilang.

Kenapa gue melakukan itu? Kenapa gue gak narik dia keluar dari the same shit hole selagi bisa?
Karena, gue gak mau dia ngeboongin dirinya. Gue gak mau dia ngeboongin perasaannya dia. Perasaan bukan sesuatu yang bisa disangkal. Kalo memang kita masih sayang sama orang, lebih baik kita bilang ke mereka langsung. Lebih baik kita tetap bersama mereka. Selama hal tersebut gak ngerugiin kita, pastinya ya.

So, what am I trying to say here?
Be true to your heart. That’s all.

If you love someone, tell him/her. Tell him/her anytime you have the chance.

If you still love someone, tell him/her. While you still have the chance.

But, even I know that love makes us stupid now and then sometime, we still have to keep our head cooled. Once, a relationship becomes a burden, torturing moments instead of beautiful quality moments, LEAVE IT! Even with the consequences of you ripping your own heart. Rather to leave it now, before everything is too late.