Knowledge Superiority & Inferiority



Gak ada di dunia ini manusia yang sempurna. Kalopun ada....hmm....ah gak lah. Rasanya gak mungkin ada.

Emang dasarnya udah kodrat dari sebelah sananya, manusia diciptain untuk saling bahu membahu satu dengan yang lainnya.
Masih inget pelajaran sosiologi jaman SMA dulu? Hehehe....kurang lebih itulah definisi kenapa manusia disebut Makhluk Sosial. Kadangkala manusia juga bisa menjadi makhluk So'sial...hehehe....no, no am just kidding.

Okay balik ke inti permasalahan...makhluk sosial, manusia gak bisa hidup tanpa kehadiran orang lain. Hal itu terjadi di dalam segala hal, segala aspek dalam hidup kita. Tapi, sekarang yang lagi mau gue bahas adalah : pengetahuan.

Bingung ya?
Gini deh...pernah gak dalam kehidupan sehari-hari lu, kita ketemu dengan orang yang sedemikian merasa dirinya selalu tahu segalanya? Walaupun sebenernya yang dia tahu itu salah, tapi tetep kekeuh kalo dirinya bener. Hahaha....lucu kan kalo ketemu orang kayak gini? Apa malah nyebelin? Dunno...menurut lu?

Buat sebagian orang mungkin ketemu dengan orang begitu bisa jadi nyebelin. Gue sendiri termasuk salah satunya. Alesannya? Simple. Gak semua hal di dunia ini harus diketahui semua pihak kan? Kalopun semua hal di dunia bisa diketahui oleh satu orang, maka TERPUJILAH HALELUYA terhadap kapasitas otak ala Quad-Core Intel Xeon Processornya.

Rasanya cukup wajar dan manusiawi jika seseorang tidak mengetahui satu hal yang diketahui oleh orang lain. Maka dari itu rasanya cukup pantas jika masing-masing orang saling berbagi informasi dengan yang lainnya tanpa perlu merasa dirinya superior dan membuat yang lainnya inferior.

Alangkah baiknya jika kita belajar untuk menghargai segala bentuk apapun yang orang lain berikan atau utarakan. Biarpun hal itu datang dari seorang pengemis, pengamen jalanan maupun tukang sapu di jalan, segala bentuk informasi/pengetahuan itu mahal harganya.

....tapi setelah gue pikir-pikir mungkin akan lebih mudah dimengerti kalo gue kasih contoh yang lebih kongkrit.

A: Eh, gue kemaren makan di restoran HARAM JADAH. Enak banget....tempatnya lucu.
B: Oh, HARAM JADAH. Itukan makanannya biasa aja. Tempatnya juga biasa aja. Mana mahal lagi.
A: Yah, tapi kan lumayan lah. Harga dan rasanya cukup worthed. Tempatnya ya lucu walaupun gak hebat-hebat amat.
B: Mendingan makan di restoran BAHAGIA. Itu baru namanya murah dan enak.
A: Ah resto BAHAGIA, gosipnya kan ...sering ada yang haramnya.
B: Yah namanya aja gosip koq dipercaya. Pokoknya enak deh. Lebih enak dari HARAM JADAH.
...and so on....

Dari dialog di atas kira-kira nangkep gak?
Salah satu pihak masing-masing berusaha untuk push kalo opininyalah yang paling bener. Padahal sebenernya kalo dipikir-pikir....keduanya bisa jadi ngeluarin statement yang bener kan?
It's all masalah preference sebenernya.
Coba kalo mereka bisa saling menerima opini masing-masing, bisa jadi itu malah jadi diskusi yang malah membangun dan pada akhirnya jadi bisa lebih banyak tau tentang suatu hal tanpa harus melibatkan diri dengan konflik.

Maksud gue...tidak ada orang yang lahir dengan pinter di dunia ini. Even Albert Einstein pun membutuhkan orang lain sehingga dia bisa sampai melahirkan teori relativitas E=mc2. Sure, he came up with the idea by himself. But, the process up until he figure that relativity formula, he needs a teacher. So, kalo dengan sesama kita (baca:temen), kita bisa melewati proses itu semua sehingga menjadi manusia yang lebih tahu dan melek pengetahuan, kenapa enggak?

Jadi no one is more superior than other and no one should feel inferior towards anyone else.

Let's share knowledge!



-satu catatan gak penting lagi dari Ndol-


1 comment:

Anonymous said...

superiority and inferiority...perhaps that's what made most of the people to be bitter, intolerant and self-righteous.

men usually very selective with every information they want to perceive...

it seems that the nature of men and the utopian concept of sharing is quite a tricky subject...because unfortunately, not everyone has a mindset to share. i learn that not only humans tend to be egoistical, the world today isn't much of an encouraging place for us to be a loving and sharing person...you should be able to see it in your work, it's each man to his own rule that goes on...
i think it goes back to how you choose your priority.
after all, you can never make everybody happy and satisfied can you?

i agree that not all information should be shared, after all, even though knowledge is power, but ignorance is bliss...
perhaps it's not the things that we don't know that scares us, it could be the thing that we know for sure...