HUMAN NATURE??? NOTTTTT......

Kebiasaan buruk gue adalah saat naik motor, gue hampir selalu dengerin iPod. :-) Jangan ditiru yauw. Gak baik itu sebenernya.
Tapi, (tetep self-defense system! Hihihihi) gue kan bawa motor kayak bawa mobil hihihihihi......jadi yah wis lah ya....wong ndak ngebut atau nyalip kiri-kanan.
Nah iPod gue kan selalu disetel dalam mode shuffle. kebetulan entah mengapa, hari ini shuffle gue muter lagu nya Madonna yang judulnya Human Nature. Gak ada yang spesial sebenernya dari lagu ini. Setidak sampe gue bener-bener merhatiin liriknya hari ini.

You wouldn't let me say the words I longed to say. You didn't want to see life through my eyes. You tried to shove me back inside your narrow room. And silenced me with bitterness and lies

You punished me for telling you my fantasies. I'm breakin' all the rules I didn't make. You took my words and made a trap for silly fools. You held me down and tried to make me break

I'm not apologizing. Would it sound better if I were a man? You're the one with the problem. Why don't you just deal with it?

Hmm....jadi pengen tau is it applicable for real?
Maksud gue, apa iya bener-bener ada bentuk hubungan yang sedemikian mengekangnya?
Kalo ada...duh gak kebayang deh. Ini kan pembunuhan karakter gak sih?
Rasa sayang dan rasa cinta yang dirasakan bukan perasaan yang tulus dan menerima apa adanya. Seorang pasangan yang seperti itu, seakan tidak mencintai pasangannya sebagaimana adanya. Dia berusaha untuk menjadikan pasangannya seperti apa yang dia mau. Tanpa memberi ruang gerak bagi pasangannya.

Terlepas dari tujuannya apakah itu untuk pengendalian, maupun demi kebaikan pasangannya sendiri...tapi rasanya koq gak bener ya. Seakan membunuh jati diri pasangannya sendiri.

Cinta memang datang dalam berbagai bentuk dan cara. Tapi, masih bisa disebut cinta gak sih kalo salah satu sikap atau perilaku pasangan sudah membuat kita berkorban sedemikian banyaknya sampai kita harus berubah 180 derajat demi membuat dirinya senang?

Mungkin udah saatnya kita berkaca pada diri kita sendiri, apakah kita sudah sempurna sehingga kita bisa meminta orang lain untuk berubah menjadi sempurna seperti dir kita sendiri?
Karena pada dasarnya, setau gue sih...gak pernah ada yang sempurna bukan?

1 comment:

Anonymous said...

deg!!

baca tulisan ini bnr2 bikin gw ngaca. ga nyangka kata2nya seperti gumaman hati seorang rafi yg bs gw denger mesti udah lama bgt ga kontak.

tp overall, gw setuju bgt ni sm tulisan ini. dan kebanyakan dari kita (atau cm gw sendiri ya?), disadari atau tidak, sudah melakukan yg rafi tulis dgn 'pembunuhan karakter'.

kadang memang byk hal yg menyelimuti mata (dan hati) kita sehingga ga mampu menyadari dan melihat bahwa kita sdh membunuh karakter org lain atau karakter kita yg terbunuh.

thx bro for remind me. byk lagi yg harus ditata dlm hati dan hidup saya...

semangat!!