Pacaran : Idealis + Utopia


Tulisan ini gak sengaja gue temuin waktu iseng buka file-file lama di milis yang gue ikutin. It is very idealistic. Konsep yang indah tentang pacaran. Akhirnya gue tergoda juga ngasih sejumlah tanggapan untuk setiap paragrafnya yang utopis ini.

Pacaran itu suatu hal yang mengesankan dan 'harus dipertahankan' jika memang sudah sepadan.
[Ya...sudah layak dan sepantasnya...Andaikan saja dua manusia ini bisa mikir kayak gitu. Kebanyakan toh akhirnya memilih menyerah, putus, cerai. Hmph gampang banget ya?]

Seperti kata-kata berikut: cinta tak pernah akan begitu indah, jika tanpa persahabatan..... yang satu selalu menjadi penyebab yang lain dan prosesnya... adalah irreversible......
[Dalam persahabatan harus ada yang namanya proses saling memahami dan belajar satu sama lain, tanpa merasa salah satu lebih baik dari yang lainnya. Kenyataannya selalu akan ada pasangan yang lebih dominan dan bukan berperan sebagai sahabat. Kenyataannya lagi, pacar seringkali gak pernah dianggap sebagai sahabat kan?]

Seorang pecinta yang terbaik adalah sahabat yang terhebat. Jika engkau mencintai seseorang, jangan berharap bahwa seseorang itu akan mencintaimu persis sebaliknya dalam kapasitas yang sama. Satu diantara kalian akan memberikan lebih, yang lain akan dirasa kurang...........
[Gak gampang untuk mengerti konsep yang satu ini. Tapi, gue rasa gue bisa untuk mempelajari konsep ini. In a more cheesy word I shall say : Satu hal yang belum pernah bisa aku pahami. Tapi aku belajar untuk memahami hal itu.]

Begitu juga dalam cinta: engkau yang mencari, dan yang lain akan menanti...... 
[Aku tidak mencari lagi....aku sudah lelah.....aku sudah lelah mempelajari misteri cinta, walaupun (mungkin dan semoga) aku sudah menemukan cinta sejatiku. Aku kemabli mempelajari misteri itu demi dirinya, yang kucinta dengan seluruh hidup. Now that’s what I call CHEESY!!!]

Jangan pernah takut untuk jatuh cinta....mungkin akan begitu menyakitkan, dan mungkin akan menyebabkan engkau sakit dan menderita.....tapi jika engkau tidak mengikuti kata hati, pada akhirnya engkau akan menangis.......jauh lebih pedih...karena saat itu menyadari bahwa engkau tidak pernah memberi.... cinta itu sebuah jalan.
[Yang namanya jatuh mah pasti sakit. Apalagi kalo gak berbalas. Tapi, has it ever occurred to the writer that maybe love itself that’s hurt? Gak ubahnya kayak pedang yang bermata dua kan?.]

Cinta bukan sekedar perasaan, tapi sebuah komitmen.... 
Perasaan bisa datang dan pergi begitu saja...... 
Cinta tak harus berakhir bahagia..... karena cinta
tidak harus berakhir.....
[CHEESY LINE AGAIN : Begitu juga semua masalah cinta, tidak pernah bisa dipahami dengan akal sehat.
Karena cinta tidak berpikir. Cinta ada dan dirasakan. Cinta adalah keabadian, namun mungkin tidak demikian dengan komitmen]

Cinta sejati mendengar apa yang tidak dikatakan.... dan mengerti apa yang tidak dijelaskan, sebab cinta tidak datang dari bibir dan lidah atau pikiran.........
[Namun ego kadang menguasai cinta. Gak ada yang bahagia tanpa ada yang dikorbanin. Cinta dan perasaan ada di dalam hati. Cinta = pengertian, toleransi dan adaptasi (walaupun cinta sendiri gak mungkin bisa dideskripsikan). Logika gak selalu bisa mecahin masalah.]

Ketika engkau mencintai, jangan mengharapkan apapun sebagai imbalan, karena jika engkau demikian, engkau bukan mencintai,melainkan..... investasi.

[Kalo mencintai itu investasi, harusnya kita dapet devidennya dunks. Lagipula rasanya yang gue pengen gak susah. Se-simple…gimme a small attention, gimme some priority in your life. Make me as a part of your life? Is it so hard?]

Jika engkau mencintai, engkau harus siap untuk menerima penderitaan. Karena jika engkau mengharap kebahagiaan, engkau bukan mencintai, melainkan.... memanfaatkan. 

[Ya sih, gak bisa disangkal. Tapi, rasanya gak salah dunk kalo kita sedikit mengharapkan kebahagiaan dari cinta itu sendiri?]

Lebih baik kehilangan harga diri dan egomu bersama seseorang yang engkau Cintai daripada kehilangan seseorang yang engkau cintai, karena egomu yang tak berguna itu........
[Hahaha…yup, couldn’t agree more. Ego kadang bisa jadi hal yang ngebuat kita dan pasangan kita akhirnya pisah jalan. Hubungan harusnya berarti bisa saling berusaha memahami. Kalo pemahaman itu gak ada titik temunya…we might as well separated!]

Jangan mencintai seseorang seperti bunga, karena bunga mati kala musim berganti, cintailah mereka seperti sungai, sebab sungai mengalir selamanya........ 

[Biarpun orang yang kita sayang a.k.a cinta udah gak ada sama kita, rasa cinta itu akan tetap ada walaupun makin lama, makin mengecil. Tapi, gak akan mungkin menghilang sepenuhnya.]

Cinta mungkin akan meninggalkan hatimu bagaikan kepingan2 kaca, tapi tancapkan dalam pikiranmu, bahwa Ada seseorang yang akan bersedia untuk menambal lukamu dengan mengumpulkan kembali pecahan2 kaca itu..... Sehingga engkau akan menjadi utuh kembali......
[Dan sampai seseorang itu tiba kembali...biarlah serpihan itu berserakan bak air mataku yang telah berurai hari-hari ini…HALAH CAPEK DEH!!!]

No comments: